A. Perwujudan Akulturasi Kebudayaan Hindu-Budha dengan Kebudayaan Indonesia “Lanjutan”
Sehubungan dengan banyaknya permintaan dari pembaca maka kami lanjutkan
untuk pembuatan artikel yang hubungannya dengan “Perwujudan Akulturasi
Kebudayaan Hindu-Budha dengan Kebudayaan Indonesia” semoga menambah pengetahuan
Pembaca khususnya dan para netter Indonesia pada umumnya
Apakah Anda sebelumnya pernah mendengar atau mengetahui pengertian
Akulturasi? Banyak para ahli yang memberikan definisi tentang akulturasi,
antara lain menurut pendapat Harsoyo.
Akulturasi
adalah fenomena yang timbul sebagai hasil jika kelompok-kelompok manusia yang
mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda bertemu dan mengadakan kontak secara
langsung dan terus-menerus; yang kemudian menimbulkan perubahan dalam pola
kebudayaan yang original dari salah satu kelompok atau kedua-duanya
|
Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa akulturasi sama
dengan kontak budaya yaitu bertemunya dua kebudayaan yang berbeda melebur
menjadi satu menghasilkan kebudayaan baru tetapi tidak menghilangkan
kepribadian/sifat kebudayaan aslinya.
Dengan adanya penjelasan tentang pengertian akulturasi, apakah Anda
sekarang sudah memahami istilah akulturasi? Jika Anda sudah paham, silakan Anda
simak uraian materinya. Seperti telah dijelaskan pada materi sebelumnya, dengan
adanya kontak dagang antara Indonesia dengan India, maka mengakibatkan adanya
kontak budaya atau akulturasi yang menghasilkan bentuk-bentuk kebudayaan baru
tetapi tidak melenyapkan kepribadian kebudayaan sendiri. Harus Anda pahami
masuknya pengaruh Hindu dan Budha merupakan satu proses tersendiri yang
terpisah namun tetap didukung oleh proses perdagangan.
Hal ini berarti kebudayaan Hindu – Budha yang masuk ke Indonesia tidak
diterima seperti apa adanya, tetapi diolah, ditelaah dan disesuaikan dengan
budaya yang dimiliki penduduk Indonesia, sehingga budaya tersebut berpadu
dengan kebudayaan asli Indonesia menjadi bentuk akulturasi kebudayaan Indonesia
Hindu – Budha.
Wujud akulturasi tersebut dapat Anda simak pada uraian materi unsur-unsur
budaya berikut ini:
1.
|
Bahasa
Wujud akulturasi dalam bidang bahasa, dapat dilihat dari adanya penggunaan bahasa Sansekerta yang dapat Anda temukan sampai sekarang dimana bahasa Sansekerta memperkaya perbendaharaan bahasa Indonesia.
Untuk mengukur tingkat
pemahaman Anda, silakan tulis 5 kata bahasa Indonesia yang berasal dari
bahasa Sansekerta, selanjutnya Anda simak uraian materi selanjutnya.
Penggunaan bahasa Sansekerta
pada awalnya banyak ditemukan pada prasasti (batu bertulis)
peninggalan kerajaan Hindu – Budha pada abad 5 – 7 M, contohnya prasasti Yupa
dari Kutai, prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara.
Tetapi untuk perkembangan selanjutnya bahasa Sansekerta di gantikan oleh bahasa
Melayu Kuno seperti yang ditemukan pada prasasti peninggalan
kerajaan Sriwijaya 7 – 13 M. Untuk aksara, dapat dibuktikan adanya penggunaan
huruf Pallawa, kemudian berkembang menjadi huruf Jawa Kuno
(kawi) dan huruf (aksara) Bali dan Bugis. Hal ini dapat dibuktikan melalui
Prasasti Dinoyo (Malang) yang menggunakan huruf Jawa Kuno.
Demikianlah uraian tentang
contoh wujud akulturasi dalam bidang bahasa, untuk selanjutnya simak uraian
materi berikutnya.
|
2.
|
Religi/Kepercayaan
Sistem kepercayaan yang berkembang di Indonesia sebelum agama Hindu-Budha masuk ke Indonesia adalah kepercayaan yang berdasarkan pada Animisme dan Dinamisme. Anda masih ingat pengertian Animisme dan Dinamisme? Bila Anda lupa, baca kembali modul ke-2 Anda!
Dengan masuknya agama Hindu –
Budha ke Indonesia, masyarakat Indonesia mulai menganut/mempercayai
agama-agama tersebut. Agama Hindu dan Budha yang berkembang di Indonesia
sudah mengalami perpaduan dengan kepercayaan animisme dan dinamisme, atau
dengan kata lain mengalami Sinkritisme. Tentu Anda bertanya apa yang dimaksud
dengan Sinkritisme? Sinkritisme
adalah bagian dari proses akulturasi, yang berarti perpaduan dua kepercayaan
yang berbeda menjadi satu. Untuk itu agama Hindu dan Budha yang
berkembang di Indonesia, berbeda dengan agama Hindu – Budha yang dianut oleh
masyarakat India. Perbedaaan-perbedaan tersebut dapat Anda lihat dalam upacara
ritual yang diadakan oleh umat Hindu atau Budha yang ada di Indonesia. Contohnya, upacara Nyepi yang dilaksanakan oleh umat
Hindu Bali, upacara tersebut tidak dilaksanakan oleh umat Hindu di India.
Demikianlah penjelasan tentang
contoh wujud akulturasi dalam bidang religi/kepercayaan. Selanjutnya simak
uraian materi berikutnya.
|
3.
|
Organisasi Sosial
Kemasyarakatan
Wujud akulturasi dalam bidang
organisasi sosial kemasyarakatan dapat Anda lihat dalam organisasi politik
yaitu sistem pemerintahan yang berkembang di Indonesia setelah masuknya
pengaruh India.
Dengan adanya pengaruh kebudayaan India tersebut, maka sistem
pemerintahan yang berkembang di Indonesia adalah bentuk kerajaan yang
diperintah oleh seorang raja secara turun temurun.
Raja di Indonesia ada yang
dipuja sebagai dewa atau dianggap keturunan dewa yang keramat, sehingga
rakyat sangat memuja Raja tersebut, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya
raja-raja yang memerintah di Singosari seperti Kertanegara
diwujudkan sebagai Bairawa dan R Wijaya Raja Majapahit
diwujudkan sebagai Harhari (dewa Syiwa dan
Wisnu jadi satu).
Pemerintahan Raja di Indonesia
ada yang bersifat mutlak dan turun-temurun seperti di India dan ada juga yang
menerapkan prinsip musyawarah. Prinsip musyawarah diterapkan terutama apabila
raja tidak mempunyai putra mahkota yaitu seperti yang terjadi di kerajaan
Majapahit, pada waktu pengangkatan Wikramawardana.Wujud
akulturasi di samping terlihat dalam sistem pemerintahan juga terlihat dalam
sistem kemasyarakatan, yaitu pembagian lapisan masyarakat berdasarkan sistem
kasta
|
B. Sejarah Indonesia
Sejarah Indonesia meliputi suatu rentang waktu yang sangat panjang
yang dimulai sejak zaman prasejarah berdasarkan penemuan "Manusia
Jawa" yang berusia 1,7 juta tahun yang lalu. Periode sejarah Indonesia dapat dibagi menjadi lima era: Era Prakolonial, munculnya
kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha serta Islam di Jawa dan Sumatera yang terutama mengandalkan perdagangan; Era Kolonial, masuknya orang-orang Eropa (terutama Belanda) yang
menginginkan rempah-rempah mengakibatkan penjajahan oleh Belanda selama sekitar
3,5 abad antara awal abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20; Era Kemerdekaan Awal, pasca-Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia (1945) sampai
jatuhnya Soekarno (1966); Era Orde Baru, 32 tahun masa pemerintahan Soeharto (1966–1998); serta Era Reformasi yang berlangsung sampai sekarang.
C. Prasejarah
Secara geologi, wilayah Indonesia
modern (untuk kemudahan, selanjutnya disebut Nusantara)
merupakan pertemuan antara tiga lempeng benua utama: Lempeng
Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng
Pasifik (lihat artikel Geologi Indonesia).
Kepulauan Indonesia seperti yang ada saat ini terbentuk pada saat melelehnya es setelah berakhirnya Zaman Es,
hanya 10.000 tahun yang lalu.
Pada masa Pleistosen,
ketika masih terhubung dengan Asia Daratan, masuklah pemukim pertama. Bukti pertama yang menunjukkan penghuni pertama adalah fosil-fosil Homo erectus manusia Jawa dari masa 2 juta hingga 500.000 tahun lalu. Penemuan
sisa-sisa "manusia Flores" (Homo floresiensis)[1]
di Liang Bua,
Flores, membuka
kemungkinan masih bertahannya H.
erectus hingga masa Zaman Es terakhir.[2]
Homo sapiens pertama diperkirakan
masuk ke Nusantara sejak 100.000 tahun yang lalu melewati jalur pantai Asia
dari Asia Barat, dan pada sekitar 50.000 tahun yang lalu telah mencapai Pulau
Papua dan Australia.[3]
Mereka, yang berciri rasial
berkulit gelap dan berambut ikal rapat (Negroid), menjadi
nenek moyang penduduk asli Melanesia (termasuk Papua) sekarang dan
membawa kultur kapak lonjong (Paleolitikum).
Gelombang pendatang berbahasa Austronesia dengan kultur Neolitikum
datang secara bergelombang sejak 3000 SM dari Cina Selatan melalui Formosa dan Filipina
membawa kultur beliung persegi (kebudayaan Dongson). Proses migrasi ini
merupakan bagian dari pendudukan Pasifik.
Kedatangan gelombang penduduk berciri Mongoloid ini
cenderung ke arah barat, mendesak penduduk awal ke arah timur atau berkawin
campur dengan penduduk setempat dan menjadi ciri fisik penduduk Maluku serta Nusa
Tenggara. Pendatang ini membawa serta teknik-teknik pertanian,
termasuk bercocok tanam padi
di sawah (bukti
paling lambat sejak abad ke-8 SM), beternak kerbau, pengolahan perunggu dan besi, teknik tenun ikat, praktek-praktek megalitikum,
serta pemujaan roh-roh (animisme) serta benda-benda keramat (dinamisme).
Pada abad pertama SM sudah terbentuk pemukiman-pemukiman serta
kerajaan-kerajaan kecil, dan sangat mungkin sudah masuk pengaruh kepercayaan
dari India akibat
hubungan perniagaan.
D. Era pra colonial ( Sejarah awal )
Para cendekiawan India telah menulis tentang Dwipantara atau kerajaan Hindu Jawa Dwipa di pulau Jawa dan Sumatra sekitar 200 SM. Bukti
fisik awal yang menyebutkan tanggal adalah dari abad ke-5 mengenai dua kerajaan
bercorak Hinduisme:
Kerajaan Tarumanagara menguasai Jawa Barat
dan Kerajaan
Kutai di pesisir Sungai Mahakam, Kalimantan.
Pada tahun 425 agama Buddha telah
mencapai wilayah tersebut.
Di saat Eropa
memasuki masa Renaisans,
Nusantara
telah mempunyai warisan peradaban berusia ribuan tahun dengan dua kerajaan
besar yaitu Sriwijaya
di Sumatra dan
Majapahit
di Jawa, ditambah
dengan puluhan kerajaan kecil yang sering kali menjadi vazal tetangganya
yang lebih kuat atau saling terhubung dalam semacam ikatan perdagangan (seperti
di Maluku).
E. Kerajaan Hindu-Buddh
Prasasti Tugu
peninggalan Raja Purnawarman dari
Taruma
Pada abad
ke-4 hingga abad ke-7 di wilayah Jawa Barat terdapat kerajaan bercorak
Hindu-Budha yaitu kerajaan Tarumanagara yang dilanjutkan dengan Kerajaan
Sunda sampai abad ke-16. Pada masa abad ke-7
hingga abad
ke-14, kerajaan Buddha Sriwijaya berkembang pesat di Sumatra. Penjelajah Tiongkok I Ching
mengunjungi ibukotanya Palembang sekitar tahun 670. Pada puncak
kejayaannya, Sriwijaya menguasai daerah sejauh Jawa Barat
dan Semenanjung Melayu. Abad ke-14 juga menjadi
saksi bangkitnya sebuah kerajaan Hindu di Jawa Timur, Majapahit.
Patih Majapahit antara tahun 1331 hingga 1364, Gajah Mada berhasil memperoleh kekuasaan atas wilayah
yang kini sebagian besarnya adalah Indonesia beserta hampir seluruh Semenanjung
Melayu. Warisan dari masa Gajah Mada termasuk kodifikasi hukum dan dalam
kebudayaan Jawa, seperti yang terlihat dalam wiracarita Ramayana.
F. Budaya asli Indonesia sebelum masuknya Hindu-Budha
Menurut penyelidikan ahli purbakala, Dr. J. L.
Brandes, Bangsa Indonesia memiliki 10 unsur budaya asli, yaitu :
1. Kepandaian
bersawah,
2. kemampuan
dalam pelayaran,
3. Mengenal
prinsip dasar pertunjukan wayang,
4. Kamampuan
dalam seni gamelan,
5. Kepandaian
membatik,
6. Mengerjakan
barang dari logam,
7. menggunakan
aturan metrik,
8. Menggunakan
alat tukar uang logam,
9. Mengenal
sistem perbintangan (astronomi), dan
10. Telah
terbentuknya susunan masyarakat yang teratur.
Mengapa tidak semua budaya luar ditiru begitu saja ? Karena Masyarakat
Nusantara telah memiliki " local genius ", yaitu kemampuan
suatu daerah/masyarakat untuk menyaring dan mengolah budaya asing yang masuk
dan disesuaikan dengan cita rasa setempat.
·
Bercocok tanam : Cara bercocok tanam yang
pertama dilakukan, yaitu dengan sistem berladang. Lama kelama-an sistem ini
berubah menjadi bersawah. Cara bercocok tanam dengan bersawa kemudian menjadi
bagian dari hidup mereka. Berkenaan dengan hal itu, mereka berusaha mencari
tempat tinggal dan tempat bercocok tanam yang terletak disepanjang aliran
sungai. Akhirnya, mereka mampu mengatur tata air melalui irigasi sederhana.
Mereka juga dapt menentukan jenis tanaman apa yang cocok ditanam pada suatu
musim. Hal ini tidak mengherankan karena mereka telah mengenal ilmu
perbintangan.
·
Menurut Von Hiene Geldern, nenek moyang bangsa
Indonesia berasal dari daerah Yunan, di Cina Selatan. Semenjak dulu nenek
moyang kita telah memiliki kemapuan dalam mengarungi lautan. Ketika memasuki
kepulauan Nusantara mereka menggunakan perahu bercadik, yaitu jenis perahu yang
di kanan kirinya menggunakan bambu dan kayu supaya perahu tetap seimbang.
Pengetahuan arah angin dan astronomi diperoleh melalui pengalaman bertahun -
tahun.
·
Seni : Nenek moyang kita telah pandai membuat
boneka - boneka untuk kesenian wayang. Alat - alat gamelan pun dibuat untuk
memeriahkan seni pertunjukkan tersebut. Selain itu, mereka telah mampu membuat
batik, kerajinan logam, dengan beragam bentuk, dan benda - benda dari batu yang
besar ( tradisi megalitikum ).
·
Kepercayaan : Nenek moyang kita telah
mempercayai adanya kekuatan maha tinggi di luar darinya. Mereka percaya bahwa
jika seseorang maningga, hanya jasmaninyasaja yang hancur, tetapi rohnya tetap
hidup. Roh - Roh itu bertempat tinggal di suatu daerah keramat. Nenek moyang
kita lantas memuja roh - roh itu sehingga memunculkan kebiasaan membakar
kemenyan, berkenduri, dan membuat sesaji. Animisme adalah kepercayaan kepada
roh nenek moyang, Dinamisme kepercayaan kepada benda - benda yang memiliki kekuatan
gaib, kesaktian atau tuah, sedangkan, Totemisme kepercayaan terhadap hewan -
hewan yang dianggap keramat dan membawa berkah.
G. Kerajaan Pada Awal Masa Hindu - Budha
1.
Chupo
Kalimantan Utara merupakan salah satu daerah yang terpengaruh oleh
kebudayaan neolitikum. Daerah itu berkembang sampai masa berkembangnya
kebudayaan logam. Menurut berita dari Cina pada abad ketiga mengatakan bahwa
wilayah itu telah berdiri sebuah kerajaan yang bernama Chu-po. Kerajaan ini
memiliki hubungan perdagangan dengan kerajaan Funan, komuditas utama Chu-po
dalam perdagangan yaitu mengekspor besi.
2.
Kutai
Kerajaan
Kutai diperkirakan berada di daerah Kutei lama, Muara kaman, Kota Bangun, dan
Sebulu. Namun letaknya kerajaan Kutai yang jelas berada di daerah sekitar
Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.
Bukti
mengenai keberadaan kerajaan ini dapat ditelusuri melalui tujuh prasasti atau
yang disebut yupa. Yupa ditulis dalam bahasa sanskrit yang ditemukan
di Muara Kaman. Prasasti ini diperkirakan ditulis pada akhir abad ke-4 dan awal
abad ke-5. Isi dari prasasti itu mengenai seorang raja yang bernama Mulavarman
yang memberi sedekah berupa tanah, emas, dan lembu kepada para brahmana yang
tinggal di tempat yang bernama Vaprakesvara.
Adapun
Mulavarman sendiri adalah cucu dari seorang kepala suku yang bernama Kudungga
dan ayahnya bernama Asmavarman. Adapun dalam berita Cina yang ditulis oleh
Fa-Hsien menyebutkan bahwa kerajaan yang terdapat di Kalimantan itu pernah
dipimpin oleh Raja Devavarman, Asvavarman, dan kemudian Mulavarman.
Terdapat
hal menarik dalam penyebutan nama antara Kudungga dengan Devavarman. Devavarman
dapat diartikan sebagai penyebutan nama atas Kudungga. Nama Kudungga sendiri
jelas bukan merupakan nama yang berbau Hindu. Devavarman merupakan nama yang
berbau Hindu, pemberian dari brahmana untuk menunjukkan bahwa Mulawarman
sebagia keturunan seorang Hindu. Namun, Kudungga sendiri tidak dianggap sebagai
pendiri dinasti. Yang dianggap sebagi pendiri dinasti adalah Asvavarman. Karena
nama Asvavarman dan Mulavarman, dihadapkan nama-nama yang berbau Hindu.
Dalam
Prasati itu juga disebutkan bahwa Mulavarman mengundang para brahmana yang
berasal dari India untuk datang ke negaranya. Hal ini menunjukkan bahwa Kutai
bukan merupakan kerajaan yang terisolasi atau tidak melakukan hubungan dengan
negara lain. Brahmana sendiri akan tinggal di pura, pura sebagai perwujudan
penghormatan Mulawarman atas leluhurnya.
Kerajaan
Kutai sebagai sebuah kerajaan yang dapat mentransformasikan kepemimpinan yang
bersifat tradisi menuju kepemimpinan yang mengadopsi kebudayaan India, serta
telah mampu membentuk sebuah kerajaan menurut sistem keluarga atau dinasti.
H.
Kerajaan- Kerajaan Yang Muncul Pada abad
ke-5 dan abad ke-6
Periode
ini dinamakan sebagai masa transisi jalur perdagangan. Perubahan jalur
perdagangan yang mulanya pedagang dari China maupun India menggunakan jalur
Samudra Hindia atau pantai Selatan Sumatra kini beralih ke jalur Selat yaitu
melalui selat Malaka. Sehingga dalam perkembangan selanjutnya muncul beberapa
kerajaan yang pada mulanya hanya sebuah city- state.
1.
Lin Yi – Champa
Pada
mulanya Lin Yi adalah sebuah kota dan merupakan pusat kegiatan politik pada 446
M. Tetapi pada perkembangan selanjutnya sebuah kamp politik baru dibentuk dan
dialihkan dari selatan Hai Van Pass ke Tra Kieu, di wilayah yang namanya Quang
Nam.
Sulit
diketahui mengenai keadaan kerajaan ini pada periode ini walaupun ada pendapt
bahwa kerajaan ini merupakan bagian kekuasaan dari kerajaan Funan pada masa
pemerintahan raja Jayavarman. Pada tahun 446 raja Funan yang bernama Jayavarman
mengirim seorang pendeta Hindu yang bernama Nagasena ke China Selatan yang
tugasnya adalah untuk menyetorkan upeti dalam rangka mengajak raja kerajaan
tersebut melakukan persekutuan denganya untuk menghadapi saudaranya yang
bernama Tan Ken T’chouen yang menguasai Lin Yi. Ternyata aliansi dari
Jayavarman berhasil untuk menguasi daerah pelabuhan di Cham.
Raja
Cham yang bernama Rudravarman mengirim utusan ke China pada 592 M, dan
memperkuat pasukan disebelah utara dan selatan wilayah kerajaannya. Hal itu
dilakukan untuk melakukan invasi ke Tonkin, namun usaha itu gagal akibat
dominasi Cina atas wilayah itu. Ia digantikan oleh anaknya yang bernama
Shabuvarman yang menurut prasasti yang dituliskan oleh ia sendiri bahwa ia
seorang penyemabah Syiwa
Ketika
Cina dibawah kekuasaan dinasti Sui, Cina melakukan serangan ke Champa yang
bertujuan untuk menguasai semua hasil alam dan kekayaanya. Serangan ini
mengakibatkan Champa menjadi bagian kekuasan dari Cina. Seranagn itu
mengakibatkan beberapa buku dan emas dirampas oleh Cina. Serangan itu juga
memaksa Raja Shabuvarman mengungsi dari kerajaanya, akhirnya ia digantikan oleh
putranya yang bernama Kandhapadarma.
Tetapi
setelah Cham dipimpin oleh Kadhapadarma, Cham menjadi terpecah belah. Cham
bersatu kembali setelah dipimpin oleh raja Prakashadharma pada 653 M, anak dari
sepupu Kandhapadharma. Raja ini kemudian mengganti namanya menjadi
Vikantravarman, dan pada periode raja ini penyembahan kepada Dewa Wisnu
berkembang dengan pesat.
Kepepimpinan
dari Vikantravarman membawa perubahan yang sangat pesat pada Cham. Cham
memiliki pelabuhan perdagangan yang sangat ramai, letaknya yang strategis
berada ditengah-tengah daerah Indocina, adanya hubunganperdagangan dengan negar
lain terutama negara di kawasan Indonesia.
Pada
perkembangan selanjutnya terjadi suatu perebutan pelabuhan-pelabuhan dagang
dengan kerajaan Khmer yang terjadi berlarut larut hingga munculnya dominasi
Cina menyelimuti wilayah ini pada 939 M.
2.
PanPan
Sumber
China menyebutkan bahwa mereka menerima banyak utusan dari Panpan pada abad
ke-5 dan abad ke-6 , dimana utusan tersebut ini mempersembahkan hasil-hasil
perdagangan dan harta karun Budha. Utusan ini meminta persetujuan Kerajaan
China agar PanPan dapat merdeka dari kekuasaan Funan dan mereka akan terus
melakukan hubungan dengan Cina. Hubungan itu berupa hubungan kerjasama dalam
bidang ekonomi dan politik. Dalam bidang ekonomi PanPan akan memberikan upeti
dan utusan untuk diserahkan kepada Cina, sedangkan Cina akan berupaya untuk
melindungi PanPan.
Sumber
China juga menyebutkan bahwa kota di PanPan dibangun di dekat laut. Disana juga
terdapat banyak Brahmana yang berasal dari India, para Biksu, dan Tao. Ini
menunjukkan bahwa PanPan terpengaruh oleh kebudayaan dari Cina.
Setelah
keruntuhan Funan pada abad ke-6 PanPan menjadi anggota Dvaravati, sebuah
perkumpulan kota yang didirikan oleh Mon yang letaknya di delta sungai Menam.
Letak PanPan sangat strategis mungkin itulah yang mengakibatkan kerajaan
tersebut menjadi penguasa di Semenanjung Malaya setelah Kedah dan Langkasuka
menjadi koloni Srivijaya.
PanPan
mengalami keruntuhan setelah mendapatkan serangan dari Srivijaya. panPan
kehilangan kontrol atas wilayah kekuasaanya terutama didaerah Siam dan Kedah.
Daerah itu merupakan pusat ekonomi bagi PanPan. Dengan dikuasainya daerah itu
oleh Srivijaya, maka PanPan menjadi sebuah daerah taklukan bagi Srivijaya.
Namun Srivijaya tidak membentuk sebuah pemerintahn baru disana, mnamun
Srivijaya memberikan hak otonomi kepada PanPan.
3.
Langkasuka- Kedah.
Langkasuka
mengirim utusan pertamanya ke China pada 515 M, bersamaan dengan jatuhnya
Kerajaan Funan. Utusan dikirim oleh raja yang bernama Bhagadatta. Sumber-
sumber yang menunjukkan mengenai kerajaan ini diantaranya catatan Liang Shu dan
Ma Touan- Lin. Mereka menulis tentang tata cara pernikahan yang dilakukan di
Langkasuka yang hampir sama denagn tata cara pernikahan bagi umat Hindu.
Langkasuka
berdiri pada abad 7 M. Catatan Yi-Tsing menyebutkan bahwa Kedah pada periode
685 dan 689 menjadi bagian dari Kerajaan Srivijaya. Kedah dan Langkasuka
menjadi bagian kekuasaan dari Srivijaya, karena kedua negara itu membutuhkan
perlindungan keamanan dari Srivijaya. Srivijaya dapat memberikan fasilitas
keamanan bagi negara tetangga karena pada waktu itu Srivijaya merupakan salah
satu kerajaan terbesar dan terkuat. Kehancuran Srivijaya akibat serangan dari
Jawa, sehingga ketidakstabilan kondisi Srivijaya, merupakn faktor prndorong
timbulnya negara-negara baru. Negara-negara yang dahulu berada dibawah
kekuasaan Srivijaya mulai mendirikan negar sendiri yang berdaulat. Salah satu
kerajaan itu adalah Kedah yang terletak di semenanjung Malaya,wilayahnya yang
strategis dekat dengan Selat Malaka menjadi negara paling kuat dan paling kaya
di Semenanjung Malaya.
4.
Kantoli
Pada
abad 5 M Kantoli sudah dikenal di Liang-Shu sebagai salah satu kerajaan penting
pada jaringan perdagangan di luar pengaruh dan kekuasaan Funan. Ming Shu
memberitahukan bahwa Sanfotsi ( nama China dari Srivijaya) adalah
Kantoli. Ini diperkuat dengan letak Kantoli yang berada diantara Jambi dan
Palembang. Kantoli juga bisa dianggap sebagai kerajaan awal sebelum munculnya
kerajaan Srivijya atau melayu, bil aditinjau dari letak wilayahnya.
Kantoli
mengirim utusan pertama ke Cina pada tahun 454 sampai dengan 464 M. Raja yang
mengirim utusan itu bernama Sri Varanarendra sedangkan utusannya bernama Rudra,
orang yang bersal dari India. Pada tahun 502 Kantoli dipimpin oleh Gautama
Subhadra (yang merupakan putra dari Pyravaraman Vinyiavarman yang mengirim
utusan ke China pada tahun 519 M).
Perekonomian
Kantoli tergantung pada ekspor hasil hutan. Perekonomian ini dipengaruhi oleh
letak Kantoli di pulau Sumatra yang memiliki hasil hutan yang melimpah dan
sangat laku di pasaran. Kerajaan Kantoli mulai menunjukkan tanda-tanda
kemunduran. Kemunduran ini akibat serangan dari Cina. Tetapi Cina tidak secara
langsung menguasai Kantoli, Cina hanya membentuk sebuah pemerintahan otonomi di
Kantoli, dengan dipilihnya Wendi untuk melakukan perombakan di Kantoli.
Sehingga Kerajaan Kantoli dapat memperoleh kembali masa kejayaanya. Tetapi
kejayaan itulah yang mengkibatkan keruntuhan Kerajaan Kantoli. Hal ini disebabkan
karena kehidupan para bangsawanya yang suka berfoya-foya dan suka bermewah-
mewahan. Hal ini diperparah dengan komoditi ekspor yang berupahasil hutan yang
tidak laku di pasaran. Hal inilah yang membuat Kerajaan Kantoli runtuh.
5.
Holotan
Kerajaan
Holotan diperkirakan terletak di Jawa Barat atau Sunda. Berdasarkan catatan
berita dari Fa Hsien pada tahun 412 M. Terdapat tujuh utusan yang dikirim ke
China pada periode 430 sampai dengan 452 M. Utusan dikirim kepada raja Liu Sang
pada 435 M. Adapun raja yang mengirim bernama Sri Paduka Purnavarman yang
komplain karena diserang oleh negara tetangganya.
Agama
Budha belum berkembang di Holotan, namun penduduk Holotan sudah mengenal agama
Hindu dan animisme. Tidak ada bukti lanjutan mengenai kepemimpinan raja Sri Paduka
Purnavarman setelah 452 M, ini diasumsikan bahwa kerajaan ini sudah dihancurkan
oleh kerajaan tetangganya yaitu Tarumanegara.
6.
Tarumanegara ( Tolomo )
Keberadaan
kerajaan ini dibuktikan dengan banyaknya penemuan batu-batu prasasti pada
wilayah Jakarta dan Bogor. Bukti tersebut menyebutkan mengenai sebuah kerajaan
Hindu yang bernama Tarumanagara yang diperintah oleh raja yang bernama
Purnavarman. Teks tersebut berangka tahun pada pertengahan abad ke 5. Kekuasaan
Raja Purnavarman meliputi Sungai Citarum sampai Selat Sunda. Adapun ibukota
Tarumanagara sendiri berada diantara Tugu dan Bekasi.
Raja
Purnavarman juga memerintahkan untuk membangun sebuah kanal irigasi. Selain itu
juga terdapat prasati yang mencetak telapak kaki dari Purnavarman yang
diibaratkan sebagai kaki dewa Wisnu, prasasti ini mirip dengan prasasti yng
pernah dikeluarkan oleh Raja Gunavarman dari Funan..Hal itu dilakukan sebagai
salah satu bukti, bahwa Purnavarman menjadi raja pada masa itu adalah penganut
penyembah Wisnu yang taat.
Penemuan
bukti-bukti mengenai kerajaan Tarumanagara di sepanjang pantai utara Jawa-Bali
mengindikasikan bahwa sudah banyak terjadi aktivitas perdagangan disana sebelum
Agama Hindu menebarkan pengaruhnya. Perdagangan melalui Laut Jawa sangatlah
penting untuk melakukan jaringan perdagangan dengan Cina dan India.
Kerajaan
ini mengirim utusan pertamanya ke China pada 528 M dan selanjutnya pada 666 M
dan yang terakhir pada 669 M. Pada abad ke 7 M kerajaan tersebut mengalami
kehancuran, hal ini dimungkinkan karena serangan Kerajaan Srivijaya.
7.
Holing ( Chopo )
Kerajaan
ini ibukotanya bernama Chopo ( nama China ), menurut bukti- bukti China pada
abad 5 M. Mengenai letak Kerajaan Holing secara pastinya belum dapat
ditentukan. Ada beberapa argumen mengenai letak kerajaan ini, ada yang
menyebutkan bahwa negara ini terletak di Semenanjung Malay, di Jawa barat, dan
di Jawa Tengah. Tetapi letak yang paling mungkin ada di daerah antara
pekalongan dan Plawanagn di Jawa tengah. Hal ini berdasarkan catatan perjalanan
dari Cina
Kerajaan
Holing adalah kerajaan yang terpengaruh oleh ajaran agama Budha. Sehingga
Holing menjadi pusat pendidikan agama Budha. Holing sendiri memiliki seorang
pendeta yang terkenal bernama Janabadra. Sebgai pusat pendidikan Budha,
menyebabkan seorang pendeta Budha dari Cina, menuntut ilmu di Holing. Pendeta
itu bernama Hou ei- Ning ke Holing, ia ke Holing untuk menerjemahkan kitab
Hinayana dari bahasa sansekerta ke bahasa cina pada 664-665.
Sistem
Administrasi kerajaan ini belum diketahui secara pasti. Tapi beberapa bukti
menunjukkan bahwa pada tahun 674-675, kerajaan ini diperintah oleh seoarang
raja wanita yang bernama Simo.
Holing
sendiri banyak ditemukan barang-barang yang bercirikan kebudayaan Dong-Song dan
India. Hal ini menunjukkan adanya pola jaringan yang sudah terbentuk antar
Holing dengan bangsa luar. Wilayah perdaganganya meliputi laut China Selatan
sampai pantai utara Bali. Tetapi perkembangan selanjutnya sistem perdagangan
Holing mendapat tantangan dari Srivijaya, yang pada akhirnya perdagangan dikuasi
oleh Srivijaya. Sehingga Srivijaya menjadi kerajaan yang menguasai perdagangan
pada pertengahan abad ke-8.
I.
Sistem Pemerintahan Kerajaan- Kerajaan
Hindu Pertama
Perkembangan
Kerajaan- kerajaan Hindu di Kepulauan Indonesia dan Malaysia tidak lepas dari
proses adaptasi selektif kebudayaan India yang disesuaikan dengan pola atau
tradisi lokal atau disebut sebgai local genius oleh para pemimpin Austronesia
dengan dukungan sistem perdagangan maritim yang kuat. Konsep kerajaan menurut
tradisi Hindu yaitu sebuah alam-semesta kecil yang berupa mandala yang dipimpin
oleh raja dan dikelilingi oleh kekuatan konsentris yang terdiri dari para
pendeta, pemerintah, bangsawan, tentara, dan rakyat jelata. Masing-masing
mandala mewakili area kekuasaan inti sang tuan tanah.
Konsep
kerajaan tersebut dapat juga berupa kerajaan-kerajaan yang dibawahi atau tunduk
pada seorang tuan tanah besar atau maharaja. Dan konsekuensi dari konsep diatas
adalah bahwa kerajaan-kerajaan bawahan harus membayar upeti kepada sang
maharaja secara berkala. Tetapi walaupun begitu penguasa kerajaan bawahan
tersebut mempunyai kekuasaan murni terhadap kerajaan yang diperintahnya.
Menurut Coedes adalah bahwa kerajaan- kerajaan Hindu memiliki kebudayaan yang
terorganisasi berdasarkan konsep agama Hindu dan menganut kepercayaan Hindu
Budha, dan bersamaan dengan mitologi puranas, ketaatan pada Dharmasastra dan
penggunaan bahasa sansekerta sebagai alat komunikasi bagi golongan penguasa.
Berdasarkan
penjelasan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa kerajaan- kerajaan
pertama tersebut menggunakan struktur pemerintahan yang dibentuk oleh
Arthasastra (pakta pemerintahan). Artasastra sendiri adalah pedoman bagi para
pemimpin dimana sebuah pemerintahan yang baik harus mengandung tujuh kaki
dasar, unsur tersebut diantaranya; Raja, Menteri, Kerajaan, Benteng,
Perbendaharaan, Tentara, dan sekutu. Arthasastra juga mengatur mengenai
hubungan kerajaan dengan kerajaan lain, penegakan hukum, dan penyelesaian
perbedaan pendapat. Ajaran ini juga menyebutkan mengenai seorang pendeta
Brahmana yang fungsinya sebagai penasihat raja dan pemuka keagamaan serta
pendidik militer. Hal ini tidak lepas dari pendidikan dan pengetahuan yang dimiliki
oleh para brahmana tersebut diantaranya ilmu sosial, pengobatan, matematika,
arsitektur, dan persenjataan.
Raja
dalam hal ini haruslah memiliki sikap yang fleksibel terhadap posisi dan
tanggung jawab para pengikutnya. Raja sebgai sebuah jabatan yang sangat sulit
untuk diemban, raja harus mampu menjadi seorang penengah dan juru damai bagi
orang-orang bertikai, menghargai kesetiaan bawahan, dan selalu berusaha untuk
menjaga kesatuan negaranya. Karena tugas yang sangat berat inilah raja
memerlukan brahmana untuk membantu mengurusi pegawai pemerintah.
Brahmana-brahmana yang datang ke dalam istana tidak semata untuk memberikan
siraman rohani, namun mereka diberi tugas untuk mendidik pegawai pemerintah.
Didikan terhadap pegawai pemerintah ini diharapkan agar pegawai pemerintah
dapat meningkatkan sisitem manajeman dan kemakmuran di setiap bidangnya.
Brahmana juga memiliki kemampuan yang berbeda-beda, menurut kemempuannya, guna
mendidik para pegawai pemerintah.
Perekonomian
kerajaan-kerajaan hindu awal umumnya bertumpu pada perdagangan internasional,
sehingga fungsi terpenting dari pemerintahan mereka berkaitan dengan bandar-
bandar, armada yang dimiliki, pajak, keadilan, dan pertanahan mereka. Selain
berbasis pada perdagangan, perekonomian, terutama di Jawa bertumpu pada
pertanian. Hal ini tidak lepas dari perkembangan sistem feodalisme yang masih
melekat pada jiwa masyarakat Hindu-Budha pada masa itu. Karena faktor itulah
banyak para penguasa-penguasa kerajaan tersebut memberikan perintah untuk
membuat kanal- kanal saluran irigasi seperti disebutkan dalam prasasti Tugu.
Dengan
bertambahnya populasi penduduk dan peningkatan standar pendidikanyang dipegang
oleh kaum Brahmana, secar berlahan muncullah sistem birokrasi, yang tersusunn
atas: hierarki abdi kerajaan, bangsawan adan tuan tanah, struktur lokal pada
tingakt desa.
Abdi
kerajaan ini sebagai penasihat raja, dan mediator antara orang jelata dengan
para bangsawan atau pejabat istana. Para tuan tanah disamping memperoleh
pendapatan dari desa yang tanahnya merupakan daerah kekuasaanya juga memiliki
kewajiban untuk menajalankan setiap peraturan kerajaan dan mengamankan hasil
bumi, pajak, dan upeti yang sangat penting untuk mendukung kerajaan dan
pemerintahan didalamnya.
Dewan
lokal ini diangkat oleh para tetua desa yang biasanya mengikuti aturan yang
ditetapkan oleh tradisi lokal yang disebut sebagai adat. Saran dan nasehat
mereka dipertangungjawabkan didepan para bangsawan pada komunitas desa itu.
Keamanan
kerajaan tersebut dipercayakan kepada pasukan non-permanen yang profesional
yang biasanya merupakan tentara bayaran yang biasanya direkrut dari para
pengikut bangsawan dan raja.
J.
Kesimpulan Munculnya Kerajaan Awal
Kerajaan
mulai muncul di Asia Tenggara sekitar abad ke-1 M. Ketika kerajaan Romawi
melakukan hubungan perdagangan dengan Cina.Jalur yang sering sebagai jalur
perdagangan disebut sebagai jalur sutera, namunjalur itu akan diubah melalui
jalur laut, karena adanya ketidakamanan bila melalui jalur sutera. Selain
berdagang dengan Cian, Asia Tenggara juga telahberdagang dengan India antra
abad ke-1 hingga abad ke-3 M. Perdagangan melalui jalur laut inilah lebih
sering dilakukan denagn India daripada denagn Cina. Sehingga pengaruh India
diadopsi oleh orang-orang di Asia Tenggara, tanpa meninggalkan kebudayaan yang
telah ada.
Contohnya
Fuann yang telah banyak mengambil manfaat dari jalur perdagangan antara Cina
dan India. Antara abad ke-3 hingga abad ke-5 M terjalin hubungan yang harmonis
antara Cina denagn negara-negara di Asia Tenggara. Funan telah berkembang denganjalinankerjasa
itu, terutama pelabuhan dagang Funan yang terletak diantara pelabuhan Cina dan
pelabuhan di semenjung Malay.
Antara
abad ke-5 hingga abad ke-6 M, merupakan zaman keemasan perdaganagnmelalui jalur
laut. Laut Cian Selatan dan daerah semenjung Malay menjadi urat nadi
perdagangan. Adanya kontak perekonomian antara Cina dan Asia Tenggara, masuknya
produk Asia Tenggara ke pasar Cina terutama. Namun hal itu tidak dapat
dilakukan ketika Funan mengalami keruntuhan, akibat seranagn dari Khmer. Perdagangan
ini akan kembali lancar ketika Cian diperintah oleh dinasty Sui.
Pada
abad ke-7 hingga ke-8, ketika terajdinya kekacauan di Khmer, perdagangn dapat
dilakuakn oleh bangsa Cina setiap bangsa manapun. Menyebabkan perdagangan
menjadi lebih maju, terutama di bagian Asia Tenggara kepulauan.
BENTUK – BENTUK
KERAJAAN PADA AWAL HINDU – BUDHA SERTA KEBUDAYAANNYA
Unsur – unsur kebudayaan dapat berupa :
- Kesenian
- Kebudayaan
- Mata pencaharian
- Pakaian
- Tata Pemerintahan
Tujuan mempelajari mata kuliah
Sejarah kebudayaan Indonesia yaitu :
Agar
mahasiswa dapat memahami konsep ruang lingkup dan pembabakan tujuan serta
perkembangan kebudayaan indonesia sejak zaman purba ( kuno ) sampai dengan
perkembangan kebudayaan moderen.
Pembabakan
atau sistimatika ( urutan ) sejarah kebudayaan indonesia terdiri dari :
A.
Peninggalan kebudayaan indonesia pada
zaman purba ( kuno ) terdiri dari
a.
Zaman
batu tua ( paleolitikum )
b.
Zaman
batu muda (
mesolitikum )
c.
Zaman
besi tua ( neolitikum )
d.
Zaman
besi muda ( megalitikum )
B.
Kebudayaan indonesia pada zaman hindu dan
budha
Kerajaan
kutai di kalimantan timur raja yang terkenal adalah Mulawarman ( pada abad V
)dan rajanya antara lain :
1. Kudungga
2. Aswawarman
3. Mulawarman
1.
Kerajaan Mataram Hindu di jawa tengah pada abad ke 8 raja
pertamanya mataram hindu yaitu raja sanjaya yang dibuktikan oleh prasasti
canggal di gunung wukir 7 km dari muntilan.
2.
Kerajaan Kahuripan di jawa timur ole sri Isana Tungga Dewi (
empu sendok )dan raja - rajanya
a. Empu sendok yang terkenal dengan Sri
Yayana Tungga Dewi
b. Daemawangsa
c. Erlamgga
3.
Kerajaan Kediri di jawa timur raja yang terkenal Jayabaya rajanya
yang terakhir dari kerajaan kertajaya yang dikalahkan oleh Ken Arok dalam
pertempuran di ganten pada tahun 1222
4.
Kerajaan Singasari yang didirikan Ken Arok pada tahun 1222
setelah membunuh Tumampel Tunggul Ametung kemudian Tumampel diganti kerajaan
Singasari dari tahun 1222 – 1268, ini termuat dalam buku ” Negara Kertagama ”
karangan Empu Prapanca
5.
Kerajaan Majapahit yang didirikan oleh Raden Wijaya pada
tahun 1293 dan raja – rajanya
a. Raden wijaya bergelar Kerta Rejasa Jaya
Whardhana memerintah pada tahun 1293
b. Raja Jaya Negara ( raden kala gamet ) yang
memerintah dari tahun 1308 – 1319 dengan patih Gajah Mada yang membentuk
Bhayangkara ( pasukan pengawal raja ). Pada masa pemerintahan banyak
pembrontakan diantaranya :
-
Pembrontakan
Sadeng
-
Pembrontakan
Sora dan Nambi
-
Pembrontakan
Kuti pada tahun 1319
-
Pembunuhan
oleh dr. Sanca
c. Tribuana Tungga Dewi yang memerintah pada
tahun 1319 – 1328 yang dibantu oleh patih gajah mada sebagai pembantunya
d. Hayam Wuruk ( srirajasa Negara ) pada
tahun 1350 – 1389. Pada masa pemerintahannya majapahit mengalami zaman keemasan
wilayahnya sampai semenanjung malaka pada tahun 1359 patih gajah mada bersumpah
yang berbunyi ” tidak akan makan hasil bumi dari majapahit sebelum wilayah
nusantara dapat bersatu di bawah panji – panji majapahit ( merah putih ). Dan
banyak karya buku diantaranya :
-
Kitab
negara kertagama Empu Prapanca yang menceritakan kerajaan majapahit dan dalam
buku tersebut terdapat pancasila krama yang berisi lima larangan
-
Buku
suta soma karangan Empu Tantular dalm buku tersebut terdapat istilah pancasila
yanr berisi lima larangan
e. Raja Kusuma Wardhani 1389 – 1415 pada masa
pemerintahannya mulai mengalami keruntuhan karena terjadi perang paregreg (
perang perebutan tahta )
f. Bre Karta Bumi ( brawijaya ke V ) pada
akhir pemerintahannya majapahit runruh ( 1479 )
Peninggalan kebudayaan indonesia agama islam
Agama islam
masuk di indonesia pada tahun 1275 di kerajaan Samudra Pasai raja yang terkenal
adalah Sultan Malik Alsaleh. Kerajaan islam yang tertua yang kedua adalah Demak
Raja – raja dari kesultanan
Demak adalah :
1.
Raden Patah ( sultan bintoro Panembahan Jomban ) memerintah
dari tahun 1479 – 1518. Dalam mengembangkan agama islam dibantu oleh wali
sembilan ( wali songo ) yaitu :
- Sunan Bonang
- Sunan Gresik
- Sunan Kudus
- Sunan Muria
- Sunan Kalijaga
- Sunan Ampel
- Sunan Drajat
- Sunan Giri
- Sunan Gunung Jati
2.
Patih Unus ( pangeran sabrang lor )yang memerintah kerajaan
demak dari tahun 1518 – 1521 pada tahun 1512 patih unus menyerang portugis di
malaka
3.
Sultan Trenggono dari tahun 1521 – 1546 pada masa pemerintahan
terjadi kekacauan karena mulai terjadi perebutan tahta lagi yang dipimpin oleh
Bupati Jipang yaitu Arya Penangsang. Setelah Arya penangsang dapat dikalahkan
maka kerajaannya dipindahkan ke pajang yang dipimpin oleh Sultan Hadiwijaya (
1546 – 1568 ). Kemudian setelah kesultanan runtuh kejayaanya kemataram oleh Raden
Sutowijoyo ( panembahan senopati )
-
Kerajaan
islam Pertama di indonesia adalah kerajaan Samudra Pasai di Aceh ( serambi
mekah )
-
Kerajaan
islam pertama di jawa adalah kerajaan Demak dan kerajaan pertama di indonesia (
kutai di kalimantan timur ) yang ditemukan prasasti tujuh yupa.
KERAJAAN PAJANG
Degan
wafatnya Sultan Trenggono maka timbul perebutan kekuasaan yang menyebabkan
perang saudara dan yang menggantikan Sultan Trenggono adalah Joko Tingkir ( mas
karebet ) setelah menjadi raja pajangbengkalan Sultan Hadiwijaya ( 1568 – 1586
)
Sultan
Hadiwijaya mengankat anaknya yang bernama Sita Wijaya ( panembahan senopati )
karena dapat membantu Sultan Hadiwijaya mengalahkan Arya Penangsang maka di
beri nama Hutan Mataram atas nasehat ayahnya Kiageng panembahan maka hutan
mataram dapat di bangun kota mataram.
Raja
Mataram yang pertama
1.
R. Sutawijaya yang bergelar ( panembahan senopati ) 1575 – 1601
2.
Mas Jolang ( pangeran krapyak ) 1601 – 1613
3.
Sultan Agung yang terkenal di mataram 1613 -1645 Sultan Agung
menyerang VOC di Batavia dua kali yaitu pada tahun 1628 dan 1629
4.
Sunan Amangkurat I ( 1645 – 1677 )
5.
Sunan Amangkurat II ( 1677 – 1703 ).
a
Perang
perebutan tahta I ( perang suksesi I ) 1705 – 1708. Kemudian Sultang Amangkurat
II di ganti oleh Sunan Mas yang bergelar Amangkurat III 1703-1708 bekerja sama
dengan Untung Senopati melawan Belanda
b
Perang
perebutan tahta II ( perang suksesi II ) 1719-1724 setelah Paku Buwono wafat di
gantikan oleh putranya yang bergelar ( Sunan Amangkurat IV ) 1724-1727
c
Perang
perebutan tahta III ( perang suksesi III ) 1747-1755. Pada tahun 1755 terjadi
perjanjian Gianti yang isi perjanjiannya adalah : matarm dipecah menjadi dua
-
Kesultanan
Jogjakarta Hadiningrat
-
Kesultanan
Surakarta Hadiningrat
Pangeran
Mangku Bumi mendirikan kerajaan yogyakarta pada tahun 1755 yang bergelar dengan
Sultan Hamengkubuwono I. Sultan Hamengkubuwono I ( 1755-1792 ) sampai sekarang.
Kiageng
Pemanahan berjasa besar pada Jaka Tingkir karena dia bisa membunuh Arya
Penangsang yang sebagai musuh besar jaka Tingkir. Sehingga Kiageng Pemanahan
diberi tanah yang dulu dipakai untuk mendirikan kerajaan mataram
Kerajaan Mataram ada 2 yang
pertama di
a. Kota Gede
b. Yogyakarta
Dalam
sejarah ibu kota indonesia ada 3 tempat
-
Di
Jogyakarta
-
Bukit
Tinggi ( sumatra barat )
-
Di
Jakarta
Raja pertama di mataram adalah
1.
Pangeran
Benowo
Yang di
angkat oleh Arya Panggiri setelah mengalahkan pajang. Kemudian P. Benowo
dikalahkan Senopati kemudian Senopati menjadi Kerajaan Mataram. 1601 Senopati
meninggal dimakamkan di kota gede dan digantikan oleh Penembahan Sedo
Ingkrapyak / Jolang
Pada
pemerintahan Jolang terjadi pembrontakan dari daerah jawa timur yaitu : Gresik,
Mojokerto, Ponogoro
Akibat
pembrontakan ini ( 1613 ) mas jolang meninggal dimakamkan di kota gede
digantikan oleh Adipati Martapura beliau sering kali penyakitan kemudian
digantikan Raden Rangsang 1613-1645. Pada masa ini mataram mengalami kejayaan
seluruh pulau jawa di kuasai oleh mataram.
KERAJAAN BANTEN
Dibangun
oleh Raden Fatahillah 1527. Tujuan Fatahillah membangun kerajaan banten
inginmenyebarkan agama islam di jawa barat kemudian kerajaan banten diserahkan
oleh anaknya :
a. P.
Pasarehan 1552 beliau meninggal kemudian digantikan oleh
b. P. Hasanuddin pada tahun 1570 kemudian
beliau digantikan oleh anaknya
c. Panembahan
Yusup kemudian beliau menyebarkan agama islam sampai ke pajajaran. Pada tahun
1579 ia meninggsl digantikan oleh anaknya
d. Maulana Muhammad ia menyebarkan agama
islam ke Palembang. Setelah
maulana Muhammad meningal pada tahun 1596 kemudian digantikan oleh
e. Abdull
Mufakir karena beliau terlalu muda kemudian digantikan oleh
f. P.
Rana Menggala ( 1600 ) ia mencapai puncak kejayaan kerena banyak para
pedagangdari luar indonesia ( india gujarat ) memberi rempah – rempah di banten
sehingga banten menjadi pusat perdagangan di jawa.
JENIS – JENIS MANUSIA PURBA YANG HIDUP PADA ZAMAN PRASEJARAH
- Megantropus Paleojavanicus
- Pithecantropus Erektus
- Pithecantropus Robustus
- Pithecantropus Wajakensis
- Pithecantropus Mojokertensis
- Pithecantropus Soloensis
Kemampuan manusia purba dalam membuat peralatan
Manusia purba dapat membuat
peralatan seperti alat dapur, alat kebun, alat pertanian, alat – alat tersebut
di buat manusiapuerba bahannya dari tanah maka pada zaman itu di sebut ” Zaman
Kebudayaan Grabah ”
Senjata dan alat pertanian
terbuat dari batu maka pada zaman itu disebut ” Zaman Batu Tua ”
Setelah besi ditemukan barulah
alat – alat itu terbuat dari besi maka zaman itu disebut ” Zaman Besi ”.
Kehidupan masyarakat berburu, meramu, dan bercocok tanam.
- Manusia purba di Cina disebut Sinakthropus Pekanensis
- Manusia purba di Afrika disebut Homo Afrikaknus
- Manusia purba di Belanda disebut Homo Neandertakensis
Kedatangan Nenek Moyang bangsa Indonesia
Nenek moyang bangsa indonesia
berasal dari daerah Yunani ( Cina selatan = India belakang ). Nenek moyang
datang ke indonesia mengarungi lautan yang luas menggunakan perahu Cadik.
Kepercayaan nenek moyang kita dahulu sebelum datangnya agama hindu pada abad I
kepercayaannya adalah ” Animisme dan Dinamisme ”
1.
Animisme
Adalah yaitu paham ( aliran )
yang beranggapan tiap – tiap bendayang besar memiliki atau mengandung Roh (
animo )
2.
Dinamisme
Yaitu paham aliran yang
beranggapan babhwa setiap benda memiliki kekuatan gaib
Setelah agama hindu datang ke
indonesia pada abad I ( tahun I ) oleh orang India yang sambil berdagang rempah
– rempah.
A.
Agama Hindu
Orang yang
menganut agama hindu percaya kepada Tri Murti ( tiga dewa ). Yang termasuk
dalam tri murti adalah:
a. Dewi Brahma ( Pencipta Alam )
b. Dewa Wisnu (
Memelihara Alam )
c. Dewa Shiwa (
Merusak Alam )
Disamping
Tiga Dewa ( tri murti )tersebut orang yang beragama hindu masih percaya kepada
dewa – dewa lain :
1. Dewa Agni (
dewa api )
2. Dewa Bay ( dewa angin )
3. Dewa Surya ( dewa matahari )
4. Dewa Soma (
dewa bulan )
5. Dewa Antaboga ( dewa bumi penguasa )
6. Dewa Kamajaga ( dewa orang yang tampan )
7. Dewa Kamaratih ( dewa orang ynag cantik )
Dewa yang
putri disebut Batari
1. Batari Suprabu
2. Batari Swidowati
3. Batari Nawangulan
Kitab suci agama wedha terdiri dari :
1. Reg Wedha ( Samhita )
Yang berisi
1028 satra dan syair – syair pujian terhadap para dewa
2. Sama Wedha ( Samhita )
Yang sebagian besar berisi
syair – syair dari reg wedha
3. Yajur Wedha ( Samhita )
Yang berisi do’a – do’a untuk
mengantar apa yang disampaikan kepada para dewa
4. Antar Wedha ( Samhita )
Yang berisi
mantra dan janji
Dalam agama
hindu terdapat pembagian kasta ( kelas golongan ) yang terdiri dari :
1. Brahmana (
pendeta, ulama )
2. Ksatria (
raja, bangsawan, tentara, dan pegawai kerajaan )
3. Waisya (
pedagang, petani )
4. Sudra ( fakir miskin, dan
anak – anak terlantar )
Kepercayaan agama Hindu antara lain
1. Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa (
Tri Murti )
2. Kepercayaan terhadap Atma / roh yang
menjiwai setiap mahluk hidup
3. Kepercayaan terhadap hukum karma ( hukum
sebab akibat )
4. Kepercayaan terhadap rengkarnasi ( samsara
) kehidupan yang berulang – ulang mereka percaya terhadap bahwa setelah mati
roh akan menjelma lagi sebagai mahluk hidup penjelmaan itu yang tergantung
terhadap perbuatannya
5. Kepercayaan terhadap moksa merupakan
tujuan akhir manusia ( surga ) bebas dari kelahiran berulang – ulang kedunia
yang penuh dengan penderitaan dan masuk ke Surga ( Nirvana )
B.
Agama Budha
Agama budha
diajarkan oleh Sudharta Gauntana putra mahkota Sudodana di kerajaan Kosala
dengan ibu kota Kapilawatu India. Yang ibunya bernama Dewa Maya. Sidarta lahir
di taman Lumbini pada tahun 583 SM.
Pada malam purnama dalam bulan
mei. Sidarta di bawah pohon Bodhi lalu pada waktu itu yang mendapat wahyu ( penerangan )
dari Yang Maha Kuasa bahwa yang namanya hidup kekal apabila tidak mencapai
Nirvana / Mosa.
Pada malam tersebut disebut
Tri Waisya kelahiran. Malam mendapat penerangan. Kematiannya pada tanggal yang sama yaitu pada
malam bulan purnama bulan mei.
Karena pada
waktu mendapat penerangan ( wahyu ) dibawah pohon Bodhi maka ajaran tersebut
dinamakan agama Budha. Kemudian beliau sendiri bergelar (Budha Ganthama).
Beliau
wafat di Kasinara pada tahun 482 SM dan dimakamkan di Taman Sikijang.
Empat kenyataan hidup menurut
ajaran agama budha
1. Bahwa hidup merupakan Samsara ( percobaan
)
2. Yang disebabkan oleh nafsu yang menguasai
manusia
3. Samsara dapat di hilangkan dengan
menghilangkan nafsu
4. Cara untuk menumpas waktu yaitu
a. Berfikir yang benar
b. Niat yang baik
c. Berkata yang baik
d. Berbuat yang benar
e. Mata pencaharian yang benar
f. Makan dan minum yang benar
g. Perhatian yang benar
h. Bersemedi ( berdo’a ) yang benar
Referensi buku